Bulan - Rustam effendi



Memerak cahaya
menyeprah ala
Di dalam kebunnya
di tengah laman.

Di luar kebunnya
besuka ria
Sepasang berdua
memeluk cinta.

Terlihat padaku
pelita damar
Sepasang berdua
memeluk cinta.

Terlihat padaku
pelita damar
Di celah kelambu
jendela kamar.

Terlihat padaku
parasnya pucat
Selagi memangku
rinduan sebat.

 Selagi bermenung
merenung bulan
Terkenang keujun
di balik awan.

Mengalir mtuiara
membasahi pipi
Membentun kammarr
penyuci hati.

Jikalau Hatiku
menjadi bulan
Marilah kusapu
rinduan tuan

Di luar kebunnya
bersuka ria
Di dalam kamarnya
berduka cita.

Sampaikan olehmu
wahai bulanku
Bissikan olehmu
rindu nyawaku.


  1. Menyep'rah = menerpa
  2. Sebat = sobat
  3. Mutiara = air mata
  4. Kammarr = bulan
[Read More...]


Puisi Teman-teman




[Read More...]


Bukan beta bijak berperi - Rustam effendi



Bukan beta bijak berperi.
pandai menggubah madahan syair.
Bukan beta budak Negeri.
musti menurut undangan mair.

Sarat saraf saya mungkiri.
unta rangkai seloka lama.
Beta buang beta singkiri.
sebab laguku menurut sukma.

Susah sungguh saya sampaikan.
degup-egupan di dalam kalbu.
Lemah laun lagu dengungkan.
matnya digamat rasaian waktu.

Sering saya susah sesaat.
sebab madahan tiada na' datang.
Sering saya sulit menekat.
sebab terkurang lukisan memang.
[Read More...]


Rustam effendi



Rustam Effendi, di lahirkan di padang, 13 mei 1903 dan meninggal di jakarta, 24 mei 1979.
Bebasari yan di tulisnya pada 1926 merupakan drama baru dalam sastra indonesia. selain itu ia menulis puisi Percik Permenungan (1926) dan Van Moskow Naar Tiflis.

Daftar puisinya : 


[Read More...]


Puisi Legenda



Daftar Puisi Legenda :

1903 Muhammad yamin
1905 Sanusi pane
1907 J.E.Tatengkeng
1908 Sutan takdir alisjahbana
1911 Amir hamza
1914 Ali hasjmy
[Read More...]


 

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors